Search

Swasembada Pangan

RI Kejar Target Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Strateginya


RI Kejar Target Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Strateginya

13 Januari 2025

RI Kejar Target Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Strateginya

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap ada berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mengejar target Indonesia swasembada pangan. Adapun target pemerintah Indonesia bisa swasembada pangan pada 2028.

Zulhas mengatakan untuk mencapai itu, banyak hal yang harus diperbaiki, mulai dari irigasi, kebijakan untuk bibit, pengadaan pupuk subsidi, penggunaan teknologi, hingga cetak sawah baru. Dengan begitu, diyakini swasembada dapat tercapai.

“Ini nanti yang akan kita perbaiki tentu dengan Pak Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman). Saya sebagai Menko tentu akan merapatkan ini, sehingga nanti ada kebijakan yang tepat agar kita sebagaimana Presiden, perintah, bahwa kita 2028 swasembada pangan,” kata Zulhas saat meninjau lahan sawah di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).

Zulhas menyebut teknologi untuk pertanian juga diperlukan. Terutama terkait dengan combine harvester yang merupakan alat pemanen padi yang mampu menggabungkan pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi, dan pengemasan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol. Dengan teknologi modern meminimalisir padi yang terbuang.

“Jadi kalau pakai arit, food loss 15%. Tetapi itu (combine harvester) 5%. Jadi bayangin 10% hilangnya. Jadi itu, memang teknologi tidak terhindarkan,” jelasnya.

Mantan Menteri Perdagangan itu juga mengungkapkan salah satu cara meningkatkan produksi beras yakni dengan penggunaan bibit unggul. Menurutnya, jika bibit yang digunakan mutunya bagus, maka produksi bisa meningkat 10%.

“Jadi kalau 10% saja, kita kan (produksi) 31 juta ton Kalau 10% saja kan 3 juta ton berarti kan kita bisa 34 juta ton. Kalau 34 juta ton, kita nggak impor lagi. Jadi saya ke sini, apa sih problemnya pembibitan itu kok tidak bisa lancar,” terang dia.

Oleh karena itu, petani diminta tidak mengelola bibit sendiri, tetapi bisa mencari bibit unggul dari BUMN dan swasta. Menurutnya dengan bibit padi yang unggul, produksi padi bahkan bisa naik 20%.

“Jadi untuk pembibitan di sini, Mas Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) bilang kalau bibitnya semua bagus, kita bisa naik 20%. Wah kalau 20%, dari 31 juta produksi ditambah 6 juta ton (jadi 37 juta ton). Nggak usah impor lagi kita,” ungkapnya. @desi





107 Views


HOTLINE PENGADUAN PUPUK BERSUBSIDI

Kementerian Koordinator Bidang Pangan berkomitmen mengawasi peredaran pupuk bersubsidi.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin melaporkan temuan perihal pupuk bersubsidi, silakan hubungi kami.

hotline Laporkan Disini