Search
29 April 2025
Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat 2025: Menuju Swasembada, Ketahanan Pangan Jadi PrioritasPR KUNINGAN — Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat 2025 digelar di Kabupaten Kuningan, 28-30 April 2025. Giat strategis ini mempertemukan ribuan petani, penyuluh pertanian, akademisi, dan para pemangku kebijakan. Seremoni pembukaannya dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional. Bertempat di Kebun Raya Kuningan (KRK), acara pembukaan Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat 2025 pada Selasa, 29 April 2025, dihadiri pula perwakilan Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, anggota DPR RI dan DPRD Jawa Barat, para kepala daerah se-Jawa Barat, anggota DPRD Kabupaten Kuningan, serta kepala dinas pertanian dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat. Sebanyak seribu penyuluh pertanian dari seluruh Jawa Barat menjadi peserta jambore ini.
Zulhas Mengapresiasi Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam arahannya memberikan apresiasi tinggi kepada para penyuluh pertanian. Beliau menyebut mereka sebagai pahlawan yang selama ini berjuang menjaga ketersediaan pangan bangsa.
"Petani kita luar biasa. Hanya saja, selama 29 tahun kita terlalu fokus pada reformasi dan sedikit melupakan pertanian. Baru di era Presiden Prabowo ini kita kembali memberikan perhatian penuh pada sektor ini," ungkapnya. Zulhas menegaskan bahwa swasembada pangan menjadi prioritas utama pemerintah. Hingga akhir April 2025, stok gabah kering panen (GKP) nasional telah mencapai 1,5 juta ton. Pemerintah juga menargetkan untuk tidak melakukan impor beras hingga akhir tahun 2026. "Tahun ini, seluruh jaringan irigasi akan diperbaiki. Presiden juga telah menginstruksikan pembangunan 15.000 gudang sementara untuk menampung jagung. Kita sedang membangun ekonomi desa agar rakyat semakin sehat dan sejahtera," tambahnya. Sebagai wujud dukungan nyata, Menko Pangan secara simbolis menyerahkan bantuan bibit dan pupuk kepada perwakilan petani di sekitar Kebun Raya Kuningan (KRK).
Sementara itu, Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. Beliau menekankan bahwa pertanian memiliki peran krusial dalam kelangsungan hidup bangsa. "Pertanian bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga merupakan fondasi kehidupan. Setiap bulir padi dan tetes keringat petani adalah bagian tak terpisahkan dari upaya kita menjaga ketahanan pangan negara," katanya. Kabupaten Kuningan sendiri menunjukkan kinerja yang menggembirakan di sektor pertanian. Pada tahun 2024, produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 352.511 ton, menghasilkan surplus beras sebesar 93.070 ton. Selain itu, Kuningan juga dikenal sebagai sentra hortikultura yang terus berkembang, serta memiliki potensi peternakan yang signifikan, termasuk sapi perah, sapi pasundan, kambing, dan unggas.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kuningan memperkenalkan berbagai program strategis daerah dalam bidang ketahanan pangan dan pertanian, di antaranya: BERNAS (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas), BANG PUPUK (Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk), GPM PADARINGAN (Gerakan Pangan Murah), TAMAN MASAGI (Tanam di Halaman Mitra Sinergi Jaga Inflasi), dan DESA B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menekan angka kemiskinan, pengangguran, inflasi daerah, serta menurunkan angka stunting.
Bupati juga mengajak generasi muda untuk melihat pertanian sebagai peluang karir yang modern, menjanjikan, dan penuh inovasi. "Mari kita tinggalkan paradigma lama. Bertani bukan lagi sekadar pekerjaan tradisional, melainkan profesi kelas atas yang menjadi solusi masa depan bangsa," tegas Dian. Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan dukungannya terhadap program penyuluhan dan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Kuningan, Bupati Dian dianugerahi gelar “Bupati Peduli Penyuluh Pertanian dan Pertanian Berkelanjutan” oleh Ketua DPW PERHIPTANI Jawa Barat. Sinergi dan Inovasi Jadi Kunci Kemajuan Pertanian Kuningan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, , menjelaskan bahwa persiapan Jambore telah dilakukan secara intensif sejak awal tahun, melibatkan berbagai pihak mulai dari lintas sektor, penyuluh, hingga petani.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh elemen pertanian di Kuningan terlibat aktif, mulai dari kelompok tani, penyuluh, hingga pelaku UMKM. Jambore ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi forum strategis untuk berbagi inovasi dan praktik baik antar daerah," tuturnya. Wahyu menambahkan bahwa momentum ini diharapkan dapat memperkuat semangat kolaborasi dan mempercepat adopsi teknologi di kalangan petani. "Kami optimis, semangat dari Jambore ini akan menjadi energi baru untuk mendorong pertanian Kuningan agar semakin maju, mandiri, dan modern," pungkasnya.***
Sumber Artikel berjudul " Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat 2025: Menuju Swasembada, Ketahanan Pangan Jadi Prioritas ", kuningan.pikiran-rakyat.com